BLACKBERRY PLAYBOOK BISA PAKAI APLIKASI ANDROID !!!!
Desas-desus bahwa Playbook akan berisikan aplikasi dari Android akhirnya terjawab juga. Bahwa kabar burung tesebut benar adanya.
Co-CEO Research In Motion (RIM) Mike Lazaridis, menyatakan, “Playbook yang akan datang akan ada tambahan BlackBerry Java dan aplikasi Android yang akan dikemas dalam BlackBerry Application World.”
Adapun aplikasi Android yang disediakan merupakan aplikasi-aplikasi dari Android 2.3 (Gingerbread). Playbook sendiri akan dirilis secara serentak di Amerika dan Kanada pada 19 April nanti.
Selain bocoran soal penggabungan aplikasi beda platform ini, RIM juga mengumumkan bahwa Playbook akan dilengkapi dengan HTML5 dan Flash. Untuk mendukung fitur game, Ideaworks Lab danUnity Technologies akan mengembangkan mesin maupun platform game-nya.
Dengan resminya informasi ini, maka kelak Playbook akan berisi tak kurang dari 25 ribu aplikasi dari Blackberry Java dan 200 ribu lebih aplikasi Android.
Maka, “perang” platform dan perangkat akan semakin menarik saja. Playbook yang sempat diragukan karena kurang agresif, sekarang menjawab keraguan itu. Proses yang tidak terburu-buru dan lekas jual seperti tablet Android atau iPad, ternyata di balik itu justru menawarkan sesuatu yang menggegerkan.
Untuk Playbook termurah dengan kapasitas memori 8GB akan hadir dengan sekitar 399 dollar atau sekitar 3,5 juta rupiah, sedangkan Playbook dengan kapasitas memori 16 GB dibanderol sekitar 499 dollar setara dengan 4,5 juta rupiah. Dan yang terakhir adalah Playbook dengan kapasitas memori 32GB yang dibanderol di kisaran 599 dollar atau sekitar 5,5 juta rupiah.
Rencananya, demo untuk platform baru ini akan dilakukan pada 3 April nanti. Tunggu saja.
Ini dia beberapa spesifikasi dasar PlayBook ::
# 7-inch capacitive display with 1024×600 WSVGA resolution
# Ultra-portable at less than a pound and less than one-half inch thick: 0.9 lbs (400g) and 5.1 x 7.6 x 0.4 (130mm x 194mm x 10mm)
# 1 GHz dual-core processor
# 1 GB RAM memory
# BlackBerry Tablet OS with support for symmetric multiprocessing
# MP3, AAC and WMA audio playback
# Support for 1080p HD video playback (H.264, MPEG4, WMV)
# HDMI out
# Dual HD cameras for video conferencing and video capture
# Up to 64 GB internal storage (16, 32 and 64 GB models)
# Wi-Fi (802.11 a/b/g/n) connectivity
# Bluetooth 2.1+EDR support
Sumber :: tekno.kompas.com dan tabloidpulsa.co.id
HONDA RC212V :: MISTERI TRANSMISI PELECUT PRESTASI !!!
Setelah mendominasi sesi awal dan ke dua pada latihan resmi motoGP di Sepang, Malaysia, muncul rumor bahwa motor balap RC212V milik tim Repsol Honda menggunakan sistem dual clutch transmission (DCT). Rumor tersebut tentunya menarik perhatian, pasalnya regulasi melarang penggunaan DCT.
Hal tersebut tentu langsung mendapat bantahan dari pihak HRC (Honda Racing Corporation). Menurut vice president HRC Shuhei Nakamoto, tentunya HRC enggak menggunakan hal-hal yang dilarang di MotoGP.
Munculnya rumor penggunaan DCT, tentu juga membuat penasaran berbagai kalangan. Sebenarnya apa sih DCT dan bagaimana bisa mempengaruhi performa motor yang menggunakannya?.
“DCT merupakan teknologi yang menerapkan 2 kopling dalam 1 girboks dan di motor pertama kali diterapkan pada Honda VFR1200F. Tujuannya untuk mendapatkan kenyamanan dan peningkatan performa dari motor yang menggunakan DCT,” jelas Sarwono Edhi, technical service training manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Masing-masing kopling dalam sistem DCT, mengawal gir yang berbeda. Kopling 1, digunakan untuk gigi 1 (start-up), 3 dan 5 dan kopling yang kedua fungsinya untuk mengawal gigi 2, 4 dan 6. Dengan 2 kopling tersebut, membuat perpindahan gigi jadi lebih halus.
Hal itu karena saat mesin berada diposisi gigi 1, kopling nomor 1 menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Di saat yang bersamaan gir nomor 2 juga ikutan bergerak, siap siaga untuk menjadi penyalur tenaga berikutnya. Namun saat posisi ini terjadi, belum terhubung ke countershaft (gigi penghubung girboks ke final gear).
Begitu pengendara pindah gigi ke-2, baru kopling kedua akan langsung menghubungkan tenaga lewat gigi dua ke countershaft. Hal yang sama juga terjadi saat perpindahan gigi ke 3, 4, 5 dan 6. Sistem yang sama juga berlaku saat melakukan penurunan posisi gigi.
Pengaplikasian teknologi DCT ini, juga bisa membuat putaran mesin enggak turun drastis saat melakukan perpidahan gigi. Itu akibat dari adanya pergerakan gigi berikutnya yang dalam kondisi siap sebagai penyalur tenaga.
Dengan perpindahan gigi yang jadi lebih lembut, cepat dan enggak bikin putaran mesin jadi ngedrop banyak, membuat performa mesin motor yang menggunakan DCT tetap bisa dijaga dalam kondisi siap gas pol. Teknologi terapan pada VFR1200F ini yang diisukan masuk pada paket mesin balap Honda RC212V.
Dalam kondisi penerapan teknologi di MotoGP yang bisa dibilang sudah merata, tentu semua tim putar otak untuk bisa bikin motor mereka jadi yang tercepat. Nah, dengan mengaplikasi DCT di RC212V bisa jadi senjata ampuh HRC untuk mengantarkan pembalapnya buat jadi jawara musim ini.
Dipastikannya DCT sebagai illegal part di MotoGP, sudah barang tentu membuat HRC enggak mau melanggar aturan yang sudah dibuat. Namun Shuhei Nakamoto enggak menampik bahwa tim Repsol Honda menggunakan teknologi baru yang memungkinkan RC212V bisa melakukan perpindahan gigi yang prosesnya lebih lembut dan cepat.
Penggunaan teknologi baru pada girboks RC212V, juga dipertegas oleh pengakuan Casey Stoner setelah melakukan tes di sirkuit Losail, Qatar (14/3). Menurutnya pengembangan pada girboks RC212V, membuat perbedaan setiap melakukan perpindahan gigi.
“Saat keluar tikungan dan harus oper gigi, di situ terasa perpindahannya lebih halus. Selain itu proses perpindahan gigi, tidak membuat tenaga RC212V berkurang terlalu banyak,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan rekan satu tim Stoner, Andrea Dovizioso. Menurutnya saat menikung plus melakukan penggantian gigi, kondisi motor enggak terganggu dan tetap stabil.
Dibilang pakai DCT, tapi hal itu dibantah oleh HRC. Tapi dari pengakuan Stoner dan Dovi setelah melakukan pengetesan, mengidikasikan RC212V memakai DCT. Sebenarnya ada apa di girboks RC212V?.
Dari beberapa referensi yang didapat otosport.co.id, bisa jadi memang RC212V enggak pakai DCT. Ada teknologi anyar di transmisi yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan di Inggris yang jago otak-atik transmisi (Xtrac).
Teknologi tersebut diberi nama Instantaneous Gearchange System (IGS). Dengan menggunakan IGS, girboks secara simultan dapat memilih dan melibatkan 2 roda gigi secara bersamaan. Sementara yang digunakan hanya 1 set gear drive. Hal ini yang membuat enggak hilangnya tenaga saat melakukan perpindahan gigi. Bahkan klaimnya hilangnya tenaga tersebut sampai zero point.
Xtrac yang baru-baru ini bekerjasama dengan tim F1 Lotus, Virgin dan HRT ini, memang mengembangkan IGS untuk menyaingi DCT. IGS juga disebut-sebut bakal menjadi DCT killer.
Meski cara kerja IGS mirip DCT, namun IGS menggunakan kopling tunggal. Dengan kenyataan ini, tentu penggunaan IGS enggak dilarang di MotoGP. Mungkinkah tim Repsol Honda mendominasi balapan tahun ini dengan teknologi IGS?
Sumber :: otosport.co.id
STONER ANTISIPASI “ALIEN” MUSIM 2011
KOMPAS.com – Empat pebalap sangat difavoritkan untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2011. Duet Repsol Honda, Casey Stoner dan Dani Pedrosa, juara bertahan Jorge Lorenzo (Yamaha) serta pebalap Ducati Valentino Rossi digadang-gadang bakal terlibat dalam duel tersebut.
Namun Stoner tak mau terpaku pada kekuatan “big four”. Pebalap Australia ini mengatakan, pihaknya harus tetap mewaspadai dan mengantisipasi munculnya beberapa “alien” pada musim baru nanti.
Memang, Stoner sangat impresif dalam debutnya dengan Honda selama tes pra-musim di Sepang, Malaysia, bulan Februari lalu. Karena itu, juara dunia 2007 tersebut termasuk kandidat terkuat untuk mempersembahkan gelar pertama bagi Honda, yang paceklik gelar selama empat tahun terakhir.
Menurut pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, ada empat nama yang patut dikedepankan untuk menjadi jawara pada musim terakhir era mesin 800cc ini. Tetapi Stoner menilai, ada beberapa rival yang patut diwaspadai, yaitu Marco Simoncelli (Gresini Honda), rekan setimnya Andrea Dovizioso, serta pebalap Yamaha Ben Spies, yang tampil cukup konsisten.
“Saya berharap ada beberapa kejutan, meskipun saya melakukannya pada tahun yang sama dan ada empat pebalap yang sama pula menjadi kandidat untuk meraih sejumlah kemenangan serta naik podium,” ujar Stoner. “Saya pastikan, Dani dan Jorge akan berada di depan, tetapi Andrea juga dengan cepat berubah, begitu pun Simoncelli dan Ben Spies. Saya yakin, akan ada beberapa pebalap yang bikin kejutan sehingga perlu usaha keras untuk menjadi terdepan.”
Mantan pebalap Ducati ini pun berbicara tentang Rossi, yang masih tampil jelek selama tes pra-musim dalam debutnya bersama Desmosedici GP11. Menurutnya, “The Doctor” pasti siap menghadapi seri perdana pada 20 Maret mendatang di Qatar, “Tetapi kami harus sedikit menunggu.”
Memang, sejak 2008, “big four” tersebut selalu mendominasi balapan MotoGP. Hanya Dovizioso yang mampu meruntuhkan kedigdayaan empat pebalap tersebut, ketika dia memenangi GP Inggris pada tahun 2009.
Sumber :: Kompas.com dan crashnet
Latest comments